Palembang, Indo Republik.com – Dinas ketahanan pangan dan peternakan provinsi Sumatera Selatan menggelar seminar dan workshop Analisis resiko lalu lintas hewan, Produk hewan, dan Media pembawa penyakit, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Kamis (26/10/2023).
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ir. Ruzuan Effendi M.M memberikan apresiasi kepada kabupaten kota yang memiliki nilai lebih dari kabupaten kota lainnya sebagai bentuk penghargaan dalam pengendalian penyakit hewan dan lalu lintas hewan di Sumatera Selatan.
“Ada empat kabupaten kota yang kita berikan penghargaan sebagai bentuk aspresiasi, mudah-mudahan ini bisa menjadi pemicu dan pemacu untuk mereka dan seluruh kabupaten kota untuk lebih giat lagi dalam hal pengendalian penyakit hewan, lalu lintas hewan di Sumatera Selatan,” Ujar Ir. Ruzuan Effendi MM selaku Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel.
Ia mengatakan, Untuk permasalahan penyakit PMK sampai sekarang tidak ada lagi hewan yang terkena, sekarang pihaknya lebih fokus dalam melakukan vaksinasi ke seluruh hewan, baik itu ruminansia kecil seperti kambing, domba dan lainnya, maupun ruminansia besar seperti sapi dan lainnya.
“Dengan kita melakukan itu kita berharap PMK ini akan segera hilang, dulu kita butuh 100 tahun untuk menjadikan Indonesia bebas PMK. Kita juga berharap dengan adanya kerjasama, komunikasi dengan KIE yang ditargetkan oleh pusat bahwa kita harus bebas PMK tahun 2035 bisa segera dicapai, kenapa kita harus menunggu 2035 kalau 2030 kita bisa lakukan,” Terangnya.
Ruzuan menghimbau kepada seluruh peternak yang ada di Sumatera Selatan untuk selalu menjaga kesehatan hewan, tempat pemeliharaan, dan makannya sehingga hewan menjadi sehat hewan, tidak terkena penyakit dan tempat pemeliharaan lebih higiens atau bersih.
“Kalau itu kita lakukan Insya ALLAH, Pertama, penyakit-penyakit yang ada tidak mudah terjangkit pada hewan, dalam hal pemeliharaan kita betul-betul melakukan budidaya sesuai dengan aturan, sesuai dengan yang dianjurkan, sesuai dengan cara-cara yang baik misalnya kalau kita ternak sapi itu diusahakan jangan liar tapi komunal, kita kandangkan agar mudah mengontrolnya,” Ulasnya.
“Kedua, kita mudah memberikan vitamin, obat atau vaksin. Ketiga, hewan akan aman kalau kita liarkan mungkin kita tidak tahu apakah dia itu masuk ke lahan orang sehingga hewannya akan dipukul atau mengalami luka. Tapi kalau komunal kita pelihara, makanannya terjamin, aman dari penyakit dan sebagainya. Penyakit itu tidak bisa dihindari tapi bagaimana kita mengendalikan, bagaimana kita memberikan pengobatan dan pengawasan terhadap hewan ternak,” tutupnya.
Pewarta : Adi