Palembang, Indo Republik.com –
Vaksin Rotavirus (Rotavirus Vaccine/RV) dan Human Papilomavirus Vaccine (HPV). Sabtu (29-07-2023)
Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Trisnawarman melalui Kasi Surveilan Dan Imunisasi Ns.H.Darsono.R.M.Kes selaku menginformasikan bahwa akan dilaksanakan Launching 2 Vaksinasi baru yaitu Imunisasi Rotavirus (IRV) dan Imunisasi Human Papillomavirus (IPV). Keduanya akan dilaksanakan bertepatan dengan Bulan Imunisasi Nasional (BIAN) tanggal 15 Agustus 2023 mendatang, jelasnya. Penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan secara terpadu dengan lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana, dan dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana. Pelaksanaan dilaksanakan di RS, Klinik, posyandu dll.
IRV adalah salah satu jenis imunisasi tambahan untuk melindungi tubuh dari infeksi rotavirus. Virus ini sangat berbahaya menginfeksi usus dan menyebabkan diare, muntaber pada bayi dan anak-anak yg beresiko tinggi menyebabkan dehidrasi dan dapat berujung fatal.
WHO merekomendasikan untuk melakukan pemberian imunisasi Rotavirus (RV) pada bayi ke dalam program imunisasi nasional pada semua negara, terutama di negara-negara dengan tingkat kematian terkait Rotavirus Gastroenteritis (RVGE) yang tinggi. Di Indonesia kematian pada bayi dan balita disebabkan diare menduduki urutan kedua setelah Pneumonia.
Pemberian imunisasi RV diberikan 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis, secara oral (diteteskan kedalam mulut bayi) dengan dosis 0,5 ml (5 tetes). Dosis pertama paling cepat bayi usia 2 bulan dan dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan.
Lebih lanjut Darsono menjelaskan “Vaksinasi HPV adalah program imunisasi untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini bermanfaat untuk mencegah kanker di area kelamin dan organ reproduksi, seperti kanker serviks.
“Dan saat ini program nasional pencegahan kanker serviks yang sudah dilaksanakan adalah deteksi dini kanker serviks dengan metode inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Pemeriksaan IVA hanya dapat dilakukan pada perempuan yang sudah menikah, namun Pernapisan dengan IVA belum berjalan optimal. Pencegahan kanker serviks akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya proteksi spesifik dengan memberikan imunisasi HPV WHO merekomendasikan negara untuk mengintroduksi vaksin HPV kedalam program imunisasi nasional dan mencapai 90℅ anak perempuan di usia 15 tahun pada tahun 2030.
Vaksin HPV disuntikkan pada anak perempuan secara intramuskular pada usia 9-14 tahun. 2
Vaksin HPV disuntikkan pada anak perempuan secara intramuskular pada usia 9-14 tahun. 2 dosis tsb interval 6-15 bulan. Pada BIAN SD dosis pertama kelas 5 dan kedua kelas 6, namun untuk Agustus mendatang Vaksin HPV hanya kelas 5 SD, karena Vaksin HPV diberikan minimal 2 kali untuk anak-anak dan 3 kali orang dewasa. Jadi bila diberikan pada anak kelas 6 SD sekarang maka anak tersebut tidak mendapatkan dosis kedua tahun depannya.
Semua vaksin HPV yang sudah mendapatkan lisensi memiliki keamanan yang sangat baik dan sangat efektif baik secara empiris termasuk kehalalan vaksin tsb.
Terkait masih ada segelintir masyarakat yang berpikir bahwa imunisasi menyakit diri sendiri atau kasihan melihat anaknya disuntik. Sakit atau pahit tersebut adalah pencegahan, lebih banyak manfaat ketimbang mudoratnya. Sakit mana, antara sakit suntik imunisasi dengan sakit operasi, jelasnya dengan senyum.
Ns.H.Darsono R.M.Kes juga menambahkan Pembangunan bidang kesehatan menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan kepada upaya kuratif dan rehabilitatif.
“Salah satu upaya preventif adalah dilaksanakannya program imunisasi. Imunisasi merupakan upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
‘Pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan yang terbukti paling cost effective dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31), serta berdampak positif untuk mewujudkan derajat kesehatan ibu dan anak Indonesia. Imunisasi tidak hanya melindungi seseorang tetapi juga masyarakat dengan memberikan perlindungan komunitas atau yang disebut dengan Herd Immunity “tutupnya.
Pewarta : Adi