Palembang, Indo Republik.com – Dalam rangka menyemarakkan hari raya Idul Adha atau hari raya kurban, Majelis Al Awwabien melakukan pemotongan satu sapi dan dua ekor kambing, bantuan dari Polrestabes kota Palembang. Pemotongan dan pembagian dilakukan di Majelis Al Awwabien, Sabtu (07/06).
Seperti diketahui, Majelis Al Awwabien merupakan Majelis tertua di kota Palembang yang didirikan dari tahun 1983 oleh Alm KH Ali Umar Thoyyib (Ayah kandung Ustadz Ahmad). Salah satu sosok ulama karismatik Sumatera Selatan yang menggalak kan syiar agama Islam khususnya pembacaan dzikir Rotibul Haddad ke seluruh pelosok daerah di Sumatera Selatan.
Pada kesempatan ini, Pembina Majelis Al Awwabien, KH Abul Hasan Asyadzili, mengatakan, Makna dari Idul Adha atau hari raya kurban ini adalah mengajarkan kita arti suatu pengorbanan perjuangan dan juga ketaatan kepada ALLAH Subhanahu Wa tTa'ala.
“Kisah hari raya kurban ini di ambil dari kisah hikmah nabi Allah Ibrahim Alaihissalam dan putranya Ismail Alaihissalam yang mana dengan kepatuhan total hingga terjadilah peristiwa hari kurban ini. Karena patuh kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala untuk mengorbankan putranya yang tercinta, pada saat itu satu-satunya kemudian Nabi Ibrahim mendapatkan Wahyu di dalam mimpi untuk menyembelih anaknya, dimana pada saat Nabi Ibrahim akan menyembelih putranya tercinta hal tersebut tidak terjadilah karena ALLAH mengganti Nabi Ismail dengan kibas atau domba yang besar sehingga dari sinilah terjadilah yang namanya hari raya kurban,” Terangnya.
Lanjutnya, Bagi umat Islam yang mempunyai rezeki harus patuh dan ikhlas terhadap perintah ALLAh Subhanahu Wa Ta'ala dan menjalankan apa yang diperintahkan ALLAH dan Rasul. Serta bentuk kepedulian kepada sesama hamba ALLAH yang memang berhak untuk memakan daging kurban tersebut.
“Kita berkurban itu mulai daripada hari raya Idul Adha itu sendiri, setelah shalat Ied, kemudian sampailah hari tasyrik 11,12,13 sebelum matahari terbenam, setelah itu maka disebut sedekah biasa. Atau mungkin ada yang mau sedekah, dia menyembelih kambing atau sapinya tadi sebelum daripada Idul Adha itu juga termasuk sedekah, jadi harus ada syaratnya ditentukan waktunya baru disebut dengan kurban sunnah kurban,” Jelasnya.
Majelis Al Awwabien bukan hanya di kota Palembang Darussalam saja tapi memiliki cabang di luar kota seperti di Jambi, Prabumulih, Sungsang, Linggau, Baturaja dan daerah-daerah di luar kota Palembang, sehingga pada momen-momen tertentu para jamaah ini akan hadir.
Ditempat yang sama, Ketua Majelis Al Awwabien, Ustadz Ustadz Ahmad Al Muhajir Ali menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Kapolres Palembang beserta jajarannya karena ikut menyemarakkan hari raya kurban dengan memberikan supply atau bantuan kepada masyarakat khususnya majelis taklim Al Awwabien.
Ustadz Ahmad berharap di tahun-tahun berikutnya dapat berlanjut dan dapat di support dari institusi lainnya seperti Polda maupun Pemprov, Pemkot Kota Palembang.
“Alhamdulillah kesempatannya baru tahun ini, Insya Allah berkelanjutan di tahun-tahun yang akan datang karena kita harapkan komunikasi dengan pihak Pemerintah khususnya Kepolisian juga berjalan dengan baik dan lancar antara Umara dan Asatidz itu berjalan komunikasi yang baik. Alhamdulillah satu sapi dan ada dua kambing yang kita salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutamanya fakir miskin dan masyarakat yang kita prioritaskan yang berada di lingkungan Majelis Taklim Al Awwabien,” Ungkapnya.
Ustadz Ahmad menuturkan, Majelis Al-Awwabien ini termasuk kategori majelis tertua dan terlama di Sumatera Selatan dan kota Palembang, banyak kegiatan-kegiatan yang diadakan termasuk hari raya Idul Adha atau hari raya kurban.
“Harapan kita hari raya kurban ini mudah-mudahan di tahun-tahun selanjutnya bakal lebih banyak lagi hewan-hewan yang bisa dikurbankan, dari yang bisa kita dapatkan atau disalurkan dari teman-teman baik institusi pemerintah atau perusahaan-perusahaan swasta yang ada di sekitar agar mereka ikut sumbangsih dalam menyemarakkan hari raya kurban ini agar masyarakat menengah kebawah terutama yang kebutuhan ekonominya sangat mendasar itu bisa merasakan makna serta kemeriahan hari raya Idul Adha atau hari raya kurban,” Pungkasnya. (Adi)