SAMPANG, IndoRepublik.com – Terkait dukungan terbuka para Alumni sejumlah Ponpes kepada H Slamet Junaidi dan Akhmad Mahfudz pada Pilkada Sampang Madura Jawa Timur ditanggapi oleh pihak Ponpes yang bersangkutan
Diketahui beberapa hari yang lalu beredar video tentang pernyataan dukungan terbuka yang mengatas namakan Alumni dari sejumlah Ponpes
Terkait hal itu KH Muhammad Itqon Bushiri Pimpinan Ponpes Assirojiyah Kajuk termasuk yang disebut nama Ponpesnya mengeluarkan klarifikasi
Menurutnya senin (19/8/24), pihaknya keberatan dan menyayangkan adanya penyebutan nama Ponpes Assirojiyah dalam bentuk dukungan terhadap H Slamet Junaidi dan Akhmad Mahfud pada Pilkada Sampang tahun 2024, pasalnya Ponpes Assirojiyah tidak pernah menyikapi dan memberikan dukungan kepada Paslon untuk kepentingan Pilkada tahun 2024
“Ponpes Assirojiyah Kajuk maupun secara kelembagaan Alumni tidak pernah memberikan dukungan kepada Paslon, sebab kami menyerahkan nya kepada keyakinan masing masing,” ujar KH Muhammad Itqon Bushiri
Ia berpesan kepada seluruh seluruh jaringan Alumni, Wali Santri maupun simpatisan Ponpes Assirojiyah Kajuk untuk ikut berpartisipasi dan mensukseskan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 melalui cara yang sportif, damai dan kondusif
Ketua Tanfidz PC NU Sampang tersebut mengharamkan dan melarang berberedarnya berita Hoax itu diedarkan oleh siapapun dan beredar kepada siapapun
Pada hari yang sama senin (19/8/24), Perwakilan Alumni dan simpatisan Ponpes Gedangan Daleman Kedungdung melayangkan somasi ke Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasdem Sampang
Perwakilan Alumni dan Simpatisan Ponpes Gedangan Daleman ini tidak terima dan merasa dirugikan dengan adanya penyebutan Ponpes secara Kelembagaan atas dukungan terbuka yang dimaksud
Dalam somasi yang disampaikan, Pengurus Pusat Alumni Ponpes Gedangan Daleman Kedungdung mengecam keras tindak pencatutan dalam acara Deklarasi dukungan terhadap Paslon H Slamet Junaidi dan Akhmad Mahfudz, berikutnya diminta agar DPD Partai Nasdem menarik video tersebut dan membuat klarifikasi maupun permintaan maaf atas kejadian dan beredarnya video tersebut, apalagi dalam video tersebut ditengarai tidak tampak Alumni dari Ponpes Gedangan Daleman Kedungdung
Usai penyerahan Somasi diungkap oleh Muaffan bahwa pasca video beredar, ada pemberitaan yang sudah mengganti nama yang awalnya menyebut Ponpes Gedangan Daleman Kedungdung dengan sebutan lain
Namun para Alumni sudah menscrenshoot dan menyimpan video awal yang menarasikan penyebutan Ponpes Gedangan Daleman Kedungdung. ($P)