Pringsewu Lampung.IR – Pengaspalan jalan sepanjang lebih kurang 450 meter di jalan masjid pekon Wates ,kecamatan Gadingrejo ,kabupaten Pringsewu ,Lampung diduga asal asalan pasalnya jalan tersebut menuai protes warga setempat dengan adanya pengaspalan jalan tersebut .
Protes warga setempat sangatlah masuk akal ,bahkan ada warga yang mengatakan agar dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kabupaten Pringsewu melalui kepala bidang (Kabid) Cipta Karya tidak
provisional hand over(PHO) atau Serah Terima Pertama pekerjaan yang diduga asal asalan tersebut serta tidak memasang papan nama perusahaan tersebut layak di blacklist sesuai peraturan dan perundang undangan yang berlaku .
Menurut warga setempat pengaspalan di jalan mesjid tersebut sepanjang 300 meter Gemasewu tahun 2023 dan masih layak pakai serta 150 meter lebih kurang sisanya sampai jalan besar dengan panjang keseluruhan lebih kurang 450 meter
“Cobalah ditinjau ulang kerjaan tersebut apakah layak apa tidak ,kalau menurut kami itu sangat tidak layak ,justru kami tanda tanya apa seperti itu cara pengaspalan yang baik” tegas masyarakat setempat yang tidak mau disebutkan jati dirinya tapi mengaku siap dihadapkan dengan siapapun tersebut terkait pengaspalan tersebut ,Selasa (07/08/2024).
Dikatakan warga lainnya Pekerjaan tersebut juga hanya menghabiskan batu kerikil 2 dump truk dan aspal yang sudah jadi sebanyak 3 dump truk ,dan dikerjain kurang-lebih 10 pekerja dalam kurun waktu 3 hari.
“Bagaimana mau dikatakan bagus pengaspalan tersebut ,waktu hujan aja sudah mengelupas karena aspal tipis dan dasarnya menggunakan aspal sangat sedikit ,diinjak saja goyang karena aspal tidak nempel “ungkapnya Selasa (06/08/2024).
Sementara para pekerja saat beristirahat saat ditanya terkait pekerjaan tersebut tersenyum dan mengatakan pekerjaan ini sangat menguntungkan sekali bagi pemborongnya
“Pokonya pemborongnya untungnya besar sekali proyek ini ,karena rabat beton ini masih layak pakai ” cetusnya saat pengaspalan jalan Sabtu(03/08/2024) yang lalu
Terpisah anggota DPRD Pringsewu dari komisi 3 Safrudin ,SH,I yang tinggal di pekon Wates tersebut mengatakan dirinya hanya minta program untuk kepentingan rakyat ,tapi kalau pekerjaan seperti itu diinjak saja aspalnya goyang terserah media mau ekspos karena kwalitasnya memang seperti itu
“Memang saya benar benar sibuk ,waktu itu habis hujan pernah saya injak saja aspalnya goyang ,terserah media kalau saya katakan apa yang saya ketahui saja seperti itu ,kalau mamang tidak layak itu tidak ada urusan dengan saya dan itu urusan pemborongnya ,mau dihajar pemberitaan juga ga apa apa ” tegasnya Rabu(07/08/2024).
Sementara beredar kabar pemborong kegiatan pengaspalan jalan mesjid Nurul Amal pekon Wates tersebut berinisial RM diminta masyarakat turun cek langsung ke lapangan
” Silahkan turun ke lokasi pertanggung jawabkan pengaspalan tersebut,jangan kebiasaan pekerjaan seperti itu ” pinta tokoh masyarakat tersebut(suhai)