Palembang, Indo Republik.com – Monitoring dan Evaluasi Terpadu Keamanan Pangan PJAS, GKPD dan PPABK Tahun 2023, kegiatan yang digelar di Hotel Ibis Kota Palembang, Rabu(13-12-2023).
Drs. Zulkifli APT selaku Kepala Balai Besar BPOM Sumatera Selatan menyampaikan, kegiatan hari ini kita melakukan Monitoring evaluasi dari 3 program protein, program pemerintah nasional yaitu Desa pangan aman pasar, aman bahan dari bahan berbahaya berbasis komunitas dan jajanan Sekolah di mana 3 kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2014 sampai sekarang.
“Kita akan intervensi sebelum kita mengintervensi atau melakukan kegiatan di masing-masing desanya kita akan koordinasi dulu dengan Integrasi terkait, kira-kira desa yang mana atau sekolah yang mana atau pasar yang mana, yang mau kita lakukan Program itu dengan sistem penilaian dari welcome sendiri. nanti setelah kita Intervensi yang kita tetapkan di desa seseorang kita akan melatih kader di sana Jadi ada kader yang sudah kita latih, kita berikan tips-tipsnya untuk melakukan pengujian formalin bola dan roda Min B”,ujarnya.
Kader-kader yang sudah kita bentuk agar tugasnya dalam melakukan pengawasan pangan yang tambahan berbahaya itu dari mana saja untuk peserta yang kayak monitoring evaluasi ini, kita kalau instansi itu diawal kegiatan kita perkenalkan bahwa kami di BPOM punya kegiatan seperti ini dan akan kita lakukan di Indonesia di pasar dan sekolah yang di tempat kami tetapkan
“Perkenalan kita terhadap lintas sektor atau Internet mendukungnya seperti itu untuk hari ini adalah Desa, Pasar dan Sekolah yang kita Intervensi secara program sama tahun 2023 ini, jadi guru Kepala Desa seperti petugas pasar itu adanya formalin ini untuk kita tindak lanjuti”, tuturnya Zulkifli.
Himbauannya untuk para pendamping pada pedagang karena pengawasan ini bukan hanya tugas di BPOM ini juga tugas pelaku usaha atau pedagang Bagaimana pedagang ini menjual produk yang tidak mengandung bahan berbahaya karena BPOM sudah mengindikasi yang seperti formal itu ada di mana hanya di Mie basah ini, kemudian roda Min B atau di terasi atau Calung sedangkan Tahu sekarang sudah berkurang mengandung H2O2, tutupnya.
Pewarta: Adi