Tanggamus, Indo Republik.com – Camat Pulaupanggung (Pulpa) kabupaten Tanggamus (Mansyurin, S.Sos., M.I.P.) belum berikan tanggapan terkait adanya anggaran fantastis dan tidak wajar di beberapa kegiatan pekon Airbakoman pada tahun 2022 adapun HY selaku kepala pekon Airbakoman memberikan pernyataan bahwasanya berita yang dimuat adalah mengarang-ngarang disertai menunjukan foto prasasti tahun 2021. Selasa (25/07/23)
Selaku kordinator dan membina wilayah di kecamatan berdasarkan Tupoksi camat pada poin ke 7. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Seyogyanya mengetahui di setiap rencana pekon (desa) yang mana pembuatan Rencana Anggaran Kerja Pekon ( RAKP) yang di mulai dari Musdesus, Musdes, persentase RAKP. Hingga monitoring dan evaluasi hasil kegiatan di anggaran tahun tersebut.
Adanya informasi, yang kami terima dan telah dimuat dalam bentuk berita. Selanjutnya menanyakan atas hal tersebut ke Mansyurin selaku Camat Pulaupanggung via aplikasi WhatsApp, namun belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.
HY selaku kepala pekon Airbakoman, saat kami konfirmasi via WhatsApp, mengatakan bahwa berita itu mengarang-ngarang, dan mengatakan bahwa ada isi berita di media ini memberitakan hal yang fiktif, lalu mengirimkan foto prasasti kegiatan di tahun 2021.
” Itu berita hanya mengarang saja. Di katakan pembangunan 2021 fiktif. Ini apa,” tulisnya di keterangan foto yang ia kirim.
Lalu kami tegaskan “Ini yang tahun 2021 ya pak..?”
Dan dijawab oleh HY, “betul”
Lanjut kami bertanya, “Oh ya, bapak sudah baca berita yang kami muat diatas,” hingga kami menunggu satu malam tidak ada tanggapan apapun.
Dan pada hari berikutnya Selasa 25 Juli 2023, kami kembali konfirmasi atas kegiatan yang telah dimuat beritanya. Dan lagi-lagi dijawab terkesan bahwa media ini telah memberitakan hal fiktif. Seperti yang ia sampaikan melalui Voice Note yang di kirim, seperti kami kutip berikut ini.
” Terlalu rumit kalau di jelaskan lewat wa, dan kemudian juga, kami tidak mudah memberi keterangan kalau bukan sesuatu dari yang berwewenang menanyakan itu, jadi jelas, kalau saya membantah berita itu, yang dikatakan fiktif itu, silahkan datang aja, mana yang dikatakan fiktif, jadi kalau mau tahu rincian, pasir berapa sendok, berapa gelas itu ada RABnya itu ada RABnya, yang menentukan anggaran itu bukan saya, tapi, ini yang banyak salah. Yang menentukan jumlah dana itu consultants, itu saja, kalau orang masih menanyakan kayak mana pengerjaannya, kami mengikuti aturan RAB yang dikeluarkan consultants,” tutup nya.
Dari setelah mendengar penyampaiyan Voice Note tersebut, pewarta kami minta HY klarifikasi, mengingat media ini tidak pernah menuliskan kalimat fiktif pada berita yang dimuat.
” Maaf pak, di berita kami tidak ada kalimat yang menuliskan kata “fiktif”, silahkan di baca kembali, Mohon di klarifikasi,” tulis pewarta kami.
Selanjut nya kembali HY kirim hasil screenshot dari media yang jelas bukan dari ini. Dan di tegaskan oleh pewarta kami bahwa, muatan berita tidak menuliskan nilai suatu anggaran kegiatan, lalu kirim kembali link berita.
” Maaf pak ini bukan berita kami, di berita kami tidak ada penulisan nilai angaran….siap terima kasih,” tulisnya.
Dan HY menuliskan kalimat tidak tahu ditujukan ke pada siapa?. Sebab sebelumnya pewarta kami telah memberikan ruang hak jawab seluas-luasnya, bagi HY untuk menyanggah pemberitaan yang telah kami muat, berikut kalimat yang ia tuliskan.
” Membuat berita dan mengangkat berita itu propesi dan tugas wartawan
Yg tentunya tidak melupakan kode etik dan aturan yg ada.
Dan pihak terberita pun punya hak untuk menyanggah.. Tidak ada yg salah,” tulisnya.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada lagi penyampaiyan HY. Yang pasti penyampaiyan HY terkesan “menuding” bahwa telah memuat berita kegiatan fiktif dan mengarang-mengarang, dan hal ini tidak mendasar juga suatu tindakan yang tidak tepat. (Sap/Tim)