Nganjuk.IndoRepublik_Puluhan hektar tanaman padi di Dusun gilis desa macanan kecamatan loceret kabupaten nganjuk. terancam gagal panen disebabkan kemarau berkepanjangan selama 1 bulan lebih. Kekeringan tidak hanya melanda Dusun gilis tapi juga di dusun-dusun lain/desa-desa lain. , tapi juga hampir seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk. Perlu perhatian serius dari pemerintah guna menyediakan saluran irigasi di daerah yang belum terjangkau irigasi.
Seperti halnya di areal persawahan pada beberapa dusun di desa macanan yang mengalami kekeringan. Akibat musim kemarau panjang tidak ada air untuk mengaliri sawah petani di wilayah tersebut.
Pantauan wartawan Indo republik di persawahan sabtu (8/6), puluhan hektar areal sawah tanahnya kering dan retak-retak. Batang padi yang ditanam di sana pun kering menguning.
Dan kita mewawancari salah satu petani di dusun gilis yang tidak mau di sebutkan namanya. Selama ini, katanya, petani di sana hanya mengandalkan air tadah hujan, karena di areal persawahan tidak ada sumur bor.
Dijelaskannya, saat warga mulai menanam padi pada awal April lalu tidak pernah lagi merasakan turunnya hujan. Sehingga benih padi yang mereka tabur tidak tumbuh subur faktor kekurangan air.
Sementara pasokan air dari Sungai , yang dialirkan melalui irigasi tidak mencukupi.
“Memang ada air dari irigasi, tapi tidak mencapai persawahan kami karena belum adanya salurannya,” ucapnya.
sambung salah satu petani di daerah itu Juga bilang untuk mengajukan sumur Bor. Biar disaat tidak turun hujan bisa memakai sumur tersebut.
Untuk saat ini juga belum ada sama sekali tanggapan dari pemerintah Desa macanan ataupun pemerintah kabupaten nganjuk” ujarnya.
Ada juga warga yang mengatakan jika tidak turun hujan serta aliran air tidak mencapai persawahan mereka, diperkirakan petani di daerah itu akan mengalami gagal panen.
“Kalau tidak ada air kami bisa gagal panen. Padahal kalau airnya mencukupi, sekitar sebulan lagi kami sudah bisa Panen.
Editor (lukman)