Tanggamus, IR Con – BUMDes Pekon Napal di Kecamatan Bulog, Kabupaten Tanggamus, mengembangkan usaha peternakan kambing berbasis kemitraan atau printing pada tahun 2025. Program ini dibiayai dari Dana Desa (DD) sebesar 20 persen dari total anggaran tahun berjalan.
Kepala Pekon Napal, Syafruddin S.Pd.I, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memperkuat ekonomi desa dan membuka peluang usaha baru bagi warga.
“Untuk progres BUMDes tahun ini bergerak di bidang peternakan, yakni beternak kambing dengan sistem kemitraan. Pemilik modal menyerahkan kambingnya kepada pihak lain untuk dipelihara dengan pembagian hasil,” ujar Syafruddin kepada wartawan pada 13 Oktober 2025.
Dana Desa 20 Persen untuk Peternakan
Menurut Syafruddin, pendanaan BUMDes telah disalurkan sekitar 30 persen dari total alokasi 20 persen Dana Desa. Dana itu digunakan untuk penyewaan lahan dan administrasi awal.
“Sisa anggaran akan disalurkan setelah pencairan Dana Desa tahap dua. Insyaallah nanti akan kita salurkan sekitar 50 ekor kambing,” jelasnya.
Ia menambahkan, lahan yang digunakan mencapai satu hektar, sudah mencakup kandang dan area penunjang pakan ternak. Pemerintah Pekon berharap pengelolaan BUMDes sesuai dengan petunjuk teknis, agar hasilnya bisa menjadi sumber tambahan pendapatan desa.
“Kami berharap pengelolaan BUMDes bisa menjadi contoh bagi masyarakat agar tergerak menambah penghasilan melalui peternakan. Apalagi wilayah kami pegunungan dan mayoritas warganya berkebun,” tambahnya.
Ketua BUMDes: Fokus pada Pemberdayaan
Sementara itu, Ketua BUMDes Pekon Napal, Iwan, mengatakan dirinya baru menjabat dua bulan dan diberi amanah mengelola dana sekitar Rp205 juta yang bersumber dari Dana Desa.
“Dana itu belum diserahkan ke kami, tapi akan dikelola untuk peternakan kambing dan pemberdayaan masyarakat. Kami sudah menyiapkan satu hektar lahan, menanam pakan ternak, dan mulai membangun kandang-kandang,” terang Iwan.
Ia menegaskan, BUMDes akan berupaya maksimal agar usaha peternakan kambing ini berhasil dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi warga.
“Masyarakat di sini selain berkebun juga banyak yang beternak kambing. Karena itu, kami memilih sektor peternakan agar sejalan dengan potensi lokal,” ujarnya
Rencana Studi Banding untuk Penguatan Program
Ke depan, Iwan berencana melakukan studi banding ke beberapa daerah lain agar pengelolaan BUMDes semakin profesional.
“Kami ini masih pemula. Jadi kami akan melihat bagaimana pengelolaan di tempat lain seperti di Tataan dan Kalianda. Hal-hal positifnya akan kami terapkan di Pekon Napal,” tutupnya.By ( suhai ),